Selasa, 11 Februari 2014

Mengenal JENIS ManggA


Mengenal Ragam Jenis Buah Mangga

Jenis Buah Mangga
Mengkonsumsi buah mangga akan memberi banyak keuntungan bagi tubuh Anda. Selain sarana detoksifikasi, buah yang didominasi rasa manis dan sedikit asam ini juga ampuh menyembuhkan dan mencegah beberapa penyakit. Di Indonesia, mangga sendiri telah lama dikenal dan bahkan di beberapa wilayah ia merupakan tanaman yang wajib ditanam di pekarangan rumah warga. Selain diambil buahnya, pohon mangga juga baik dijadikan pokon peneduh. Ada banyak jenis mangga di dunia ini. Meski secara umum sama, namun jika Anda jeli Anda akan menemukan perbedaan pada masing-masing varietas ini. Jika dilihat dari unsur ekonomi, ada beberapa jenis buah mangga yang paling populer dibudidayakan oleh sebab nilai ekonominya jauh lebih tinggi. Apa saja? Berikut jenis-jenis buah mangga lokal yang paling banyak dibudidayakan, antara lain:
  • Mangga Golek. Jenis mangga yang satu ini mudah dikenali karena bentuknya yang khas. Ia tidak bulat buah seperti mangga lainnya. Si golek ini justru terlihat sedikit memanjang. Buah mangga golek tidak terlalu besar. Buahnya memiliki panjang normal sekitar 0.9 meter. Buah ini memiliki rasa yang sangat manis dan lebih dominan ketimbang rasa asamnya. Saat ia terlalu matang, kadar airnya akn bertambah dan rasanya hampir menyerupai buah pepaya. Dalam kondiis matang sempurna, daging buahnya tebal serta lunak dengan warna kuning tua menjurus ke oranye. Buahnya tidak memiliki serat berlebih. Nama golek boleh jadi diambil dari bahasa Jawa yang berarti mencari. Falsafahnya mungkin setelah Anda mencicipinya sekali Anda akan mencarinya lagi dan lagi.
  • Mangga Arumanis. Jenis buah mangga yang satu ini dinamai arum dan manis sebab memang kedua kata tersebut mewakili kualitasnya. Buah ini memang memiliki bau yang khas dan juga manis tentunya. Buah mangga yang telah tua biasanya memiliki kulit yang tetap hijau tetapi lebih tua. Kulit buah ini biasanya dilapisi dengan lilin sehingga ia tampak berwarna kelabu. Kulit mangga yang satu ini tidak terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal. Rasanya merupakan percampuran manis dan asam.
  • Mangga Manalagi. Mangga yang satu ini memiliki rasa yang serupa dengan perpaduan mangga golek dan mangga arumanis. Ukuran buahnya tidak terlalu besar dengan ketinggian pohon yang bisa mencapai angka 8 meter. Buahnya berbentuk lonjong dengan ujung daun yang sedikit runcing. Buah ini saat muda memiliki kulit hijau muda sedangkan pada saat matang, kulit tersebit hijau tua dan dilapisi lilin sehingga terlihat kelabu. Salah satu signatur jenis mangga manalagi adalah bintik-bintik putih yang memenuhi kulit buahnya.
  • Mangga Gedong Gincu. Buah yang satu ini paling banyak dikembangkan di Majalengka juga Cirebon. Signaturnya adalah warna kulitnya yang cantik dan cerah. Warnanya seolah kombinasi dari warna oranye, merah, sedikit warna hijau dan kuning. Harganya di pasaran cukup stabil dan paling banyak ditemukan di pusat perbelanjaan. Daging buah jenis mangga yang satu ini cukup nikmat. Ia mengandung banyak air. Meski didominasi rasa manis, namun tak jarang pula yang merasakan asamnya di ujung lidah. 
  • Mangga Endog. Mangga yang satu ini dikenal oleh karena bentuk dan ukuran buahnya yang kecil layakya telur. Endog sendiri dalam bahasa jawa memang berarti telur. Buah ini memiliki permukaan kulit yang lumayan halus dan dilapisi lilin. Jika kita teliti memprhatikan maka akan menemukan bintik-bintik putih dan hijau pada kulitnya. Daging buahnya padat dan berserat dengan kandungan air yang sedikit. Harus diakui aroma buah mangga yang satu ini kurang semerbak dan rasa manisnya juga kurang jika dibandingkan dengan jenis mangga lainnya.
  • Mangga Lalijiwa. Jenis mangga lokal yang satu ini cukup terkenal terutama di tanah Jawa. Rasa dagingnya lezat dan bisa bikin lupa diri kata sebagian orang. Kaena itu ia dinamai Lali Jiwa. Buahnya bulat dengan warna daging kuning tua saat matang sempurna. Aroma buah yang satu ini memang kurang kuat tetapi meski demikian tetap banyak yang menggilainya.
  • Mangga Madu. Buah yang satu ini memang memiliki rasa layaknya madu. Manis dan tidak tertinggal di lidah. Buahnya bulat sedikit memanjang dengan ukuran berkisar di angka 10,5 cm. Kulit buahnya hijau muda dan semakin tua akan dilapisi lilin yang juga semakin tebal.
  • Mangga Kemang. Jenis buah mangga yang satu ini dikenal juga dengan nama Binjai dan juga Binlo putih. Pohonnya bisa mencapai tinggi antara 20 sampai 40 meter. Buahnya yang telah matang sempurna akan berwarna kecoklatan dan sedikit kuning. Rasanya perpaduan manis dan asam yang seimbang. Karena hal tersebut sehingga ia populer dijadikan rujak.

CaRA budidayaA MANGGa GADUNG


Desa Menawan di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus merupakan penghasil mangga gadung. Bagi penduduk setempat, mangga gadung sudah menjadi sumber pendapatan. Setiap keluarga pasti memilikinya, minimal tiga pohon dipekarangannya, bahkan tidak sedikit yang mengebunkannya.
Cara, Memperbesar, Mangga, Gadung, Budidaya, Budidaya mangga
Berat mangga gadung biasanya, rata-rata 0,400-0,450 kg per butir. Tetapi mangga gadung dari desa Menawan ukuran buahnya besar-besar, beratnya bisa mencapai 0,5-0,8 kg per butir. Rasanya manis, aromanya wangi, daging buahnya tebal sekali, dan masak merata.

Berikut ini cara merawat kebun mangga gadung :

Pertama lubang tanam ukuran 75x75x50 cm disiapkan dengan jarak 15x15 cm. Di setiap lubang diisi dengan pupuk kandang kotoran kerbau sebanyak 20 kg ditambah tanah. Pupuk kandang dan tanah dicampur lalu dibiarkan.

Dua bulan kemudian bibit ditanam. Penanamanya pada bulan Oktober/November, yaitu saat musim hujan. Pada penanaman ini perlu diperhatikan agar tanah disekeli batang lebih tinggi dari tanah disekitarnya. Gunanya bila hujan lebat turun, air tidak menggenang, sehingga akar terthindar dari kebusukan.
Pemupukan pertama diberikan setelah tanaman berumur satu tahun, dengan Urea, TSP, KC1 masing-masing 200 g/pohon. Caranya dengan menyebarkan pupuk disekeliling pohon sejauh lingkaran tajuknya. Pemupukan dilakukan pada bulan September, saat hujan mulai turun atau pada saat bunga bermunculan.
Pemupukan terus diberikan setahun sekali sampai tanaman berumur 5 tahun, kecuali bila pertumbuhannya tidak bagus. Tetapi dosisnya ditingkatkan 50% dari dosis pemberian sebelumnya. Pada tahun pertama diberi Urea, SP, KC1 masing-masing 200 g/pohon. Pada  tahun kedua masing-masing 300 g/pohon dan pada tahun ketiga 450 g/pohon. Pada tahun keempat 675 g/pohon, sedangkan pada tahun kelima 1012 g/pohon.
Penyiraman tidak dilakukan sama sekali, begitupun dengan penyemprotan hama dan penyakit, kecuali kalu sudah berproduksi. Pada saat tanaman mulai berbunga, disemprot dengan insektisida diazinon, untuk mencegah serangan lalat buah. Sedangkan untuk mencegah penggerek batang, dimasukan furadan pada lubang-lubang yang ada di batang lalu ditutup dengan tanah.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Trima kasih atas partisipasinya

CarA BUDIDAYA MANGGA MANALAGI

Teknik Budidaya Buah Mangga

Teknik Budidaya ManggaBudidaya buah mangga merupakan salah satu peluang yang cukup bagus karena produksi mangga saat ini ternyata belum mampu memenuhi banyaknya permintaan pasar, terutama pangsa pasar luar negeri. Hal ini dikarenakan kualitasnya yang masih kurang bersaing, serta tingkat produktivitasnya yang tergolong rendah. Kondisi seperti ini disebabkan karena penerapan teknik budidaya mangga yang belum begitu optimal. Dengan memperhatikan keadaan tersebut, PT. Natural Nusantara dengan teknologi organiknya membantu peningkatan produksi buah mangga, baik secara kuantitas, kualitas maupun aspek kelestarian (Aspek K-3) dengan harapan petani mangga di Indonesia mampu bersaing di era pasar bebas.

Teknik Budidaya Buah Mangga

Tanaman mangga dapat tumbuh baik pada lapisan tanah tebal dan struktur tanah remah dan berbutir-butir pada ketinggian 50-300 m dpl. Varietas mangga yang mempunyai nilai jual tinggi yaitu antara lain jenis Gadung 21 atau Arumanis 143. Varietas lainnya adalah Manalagi 69, Lalijiwo, Chokanan dan Golek 31.

PERSIAPAN LAHAN

Lubang tanam dibuat 1-2 bulan sebelum tanam,ukuran 1 m x 1m x 1 m dan jarak tanam 6 m x 8 m. Dua minggu sebelum pelaksanaan tanam, tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang tanam dengan campur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Akan lebih optimal jika disiram Pupuk Organik Padat SUPERNASA (0,5 sdm / + 5 lt air/pohon).

Penanaman Mangga

Penanaman di awal musim hujan. Sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas. Kedalaman tanam + 15-20 cm diatas leher akar dan tanah disekitar tanaman ditekan ke arah tanaman agar tidak roboh. Tanaman diberi naungan dengan posisi miring ke barat dan selanjutnya dikurangi sedikit demi sedikit.

Pemupukan Tanaman Mangga

  • Pupuk Kandang (PK) diberikan 1 kali pada awal musim hujan. Caranya dibenamkan disekitar pohon selebar tajuk tanaman atau menggali lubang pada sisi tanaman. Mangga umur 1 – 5 tahun diberi 30 kg PK, umur 6 – 15 tahun diberi 60 kg PK. Akan lebih optimal jika ditambahkan Pupuk Organik SUPERNASA dengan dosis :
    - Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
    - Alternatif 2 : 1 botol SUPERNASA encerkan dalam 2 lt (2000 ml) air jadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 lt air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk menyiram per pohon.
  • Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 – 4 bulan sekali.
  • Penyemprotan POC NASA (4-5 ttp/tangki) atau lebih optimal POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp ) per tangki setiap 1 – 3 bulan sekali.
  • Pupuk NPK 2 kali setahun di awal (Nopember – Desember), akhir musim hujan (April – Mei) dosis sbb:
Umur (th) PK (kg) Dosis Pupuk Makro (KG/Pohon)
ZA TSP KCl
1 – 3 20 – 30 0.5 – 1 0.25-0.5 0.25-0.5
4 – 6 30 – 40 1 – 2 0.5 – 1 0.5 – 1
7 – 10 50 – 60 2 – 3 1 – 1.5 1 – 1.5
> 10 50 – 60 3 – 4 1.5 – 2 1.5 – 2

Pemangkasan Tanaman

Pangkas Bentuk (3 tahap) :
  • Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan memotong batang setinggi 50 – 60 cm dari permukaan tanah dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
  • Tahap II : pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 – 2 ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 – 9.
  • Tahap III : umur 3 tahun, cara sama seperti tahap II, tetapi tunas yang tumbuh dipelihara semua untuk produksi.

PANGKAS PRODUKSI

Pemangkasan ini untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang mati / kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.

PENDANGIRAN

Dilakukan 2 kali dalam setahun pada awal dan akhir musim hujan, dengan membalik tanah (pembumbunan) di sekitar kaca tanaman agar patogen yang ada dalam tanah mati.

MULCHING (MULSA)

Pemberian mulsa di akhir musim hujan, menggunakan jerami / sisa-sisa bekas pangkasan / tanaman sela.

PENGENDALIAN GULMA

Pengendalian gulma dilakukan minimal 3 kali setahun.

INDUKSI BUNGA

Untuk merangsang pembungaan digunakan Pupuk Organik Padat SUPERNASA dengan dosis 1-2 sendok/pohon dicampur 10 liter air disiramkan secara merata di bawah kanopi pohon setelah pupus kedua ( Februari-Maret) dan disemprot POC NASA (3-4 ttp/tangki) + HORMONIK (1 ttp) per tangki.

PENGELOLAAN BUNGA DAN BUAH

Pengelolaan bunga dan buah dilakukan 4 kali, pada saat bud break, bud elongation, mango size (kacang hijau) dan marble size (jagung). Pupuk yang digunakan :
Monokalsium Phospat ( MKP ) diberikan sebelum muncul tunas baru atau bud break dan pada saat bud break atau bud elongation (dosis 2,5 gr/liter).
POC NASA diberikan saat bud break, bud elongation, (dosis 4-5 tutup/tangki).
POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 ttp) per tangki diberikan pada saat mango size dan marble size.
Untuk meningkatkan pembuahan, mengurangi kerontokan bunga dan buah gunakan POWER NUTRITION yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan. Cara aplikasinya adalah : Larutkan 3 sendok makan POWER NUTRITION ke dalam 10 liter air. Siramkan merata pada perakaran di sekitar batang pada pagi atau sore hari. Agar peresapan nutrisi menjadi optimal bisa ditambahkan AERO 810 dalam lautan POWER NUTRION tadi.

HAMA DAN PENYAKIT Tanaman Mangga

a. Tip Borer (Clumetia transversa)
Ulat ini menggerek pucuk yang masih muda (flush) dan malai bunga dengan mengebor/menggerek tunas atau malai menuju ke bawah. Tunas daun atau malai bunga menjadi layu, kering akibatnya rusak dan transportasi unsur hara terhenti kemudian mati. Pengendalian; cabang tunas terinfeksi dipotong lalu dibakar, pendangiran untuk mematikan pupa, penyemprotan dengan PESTONA.
b. Thrips ( Scirtothrips dorsalis )
Hama ini sering disebut thrips bergaris merah karena pada segment perut yang pertama terdapat suatu garis merah. Hama ini selain menyerang daun muda juga bunga dengan menusuk dan menghisap cairan dari epidermis daun dan buah. Tempat tusukan bisa menjadi sumber penyakit. Daun kelihatan seperti terbakar, warna coklat dan menggelinting. Apabila bunga diketok-ketok dengan tangan dan dibawahnya ditaruh alas dengan kertas putih akan terlihat banyak thrips yang jatuh. Pengendalian : tunas muda terserang dipotong lalu dibakar, tangkap dengan perangkap warna kuning, pemangkasan teratur, penyemprotan dengan BVR atau PESTONA.
c. Ulat (Phylotroctis sp.)
Warna sedikit coklat (beda dengan Clumetia sp. yang warnanya hijau) sering menggerek pangkal calon malai bunga. Telur Phyloctroctis sp. menetas dan dewasa menyerang tangkai buah muda (pentil). Buah muda gugur karena lapisan absisi pada tangkai buah bernanah kehitaman. Aktif pada malam hari. Pengendalian dengan PESTONA.
d. Seed Borer, Noorda albizonalis
Hama ini menggerek buah pada bagian ujung atau tengah dan umumnya meninggalkan bekas kotoran dan sering menyebabkan buah pecah. Ulat ini langsung menggerek biji buah akibatnya buah busuk dan jatuh. Berbeda dengan Black Borer yang menggerek buah pada bagian pangkal buah. Lubang gerekan dapat sebagai sumber penyakit.
Pengendalian : pembungkusan buah, kumpulkan buah terserang lalu dibakar, semprot dengan PESTONA.
e. Wereng mangga ( Idiocerus sp.)
Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation. Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold) dengan dikeluarkan embun madu dari wereng yang dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga. Pengendalian : pengasapan, penyemprotan BVR / PESTONA sebelum bunga mekar/pada sore hari.
f. Lalat Buah ( Bractocera dorsalis )
Buah yang terserang mula-mula tampak titik hitam, di sekitar titik menjadi kuning, buah busuk serta terjadi perkembangan larva. Bersifat agravator yaitu memungkinkan serangan hama sekunder (Drosophilla sp.), jamur dan bakteri. Pengendalian : pembungkusan buah, pemasangan perangkap lalat buah.
g. Penyakit Antraknose (Colletotrichum sp.)
Terjadi bintik-bintik hitam pada flush, daun, malai dan buah. Serangan menghebat jika terlalu lembab, banyak awan, hujan waktu masa berbunga dan waktu malam hari timbul embun yang banyak. Apabila bunganya terserang maka seluruh panenan akan gagal karena bunga menjadi rontok. Pengendalian : pemangkasan, penanaman jangan terlalu rapat, bagian tanaman terserang dikumpulkan dan dibakar.
h. Penyakit Recife, Diplodia recifensis
Penyakit ini disebut juga Blendok, vektor penyakit ini adalah kumbang Xyleborus affinis. Kumbang ini membuat terowongan di batang/cabang kemudian dan cendawan Diplodia masuk ke dalam terowongan. Di luar tempat kumbang menggerek akan keluar blendok (getah). Penyakit mangga lainnya seperti embun jelaga (jamur Meliola mangiferae), kudis/scab (Elsinoe mangiferae), bercak karat merah (ganggang Cephaleuros sp.)
Catatan : Jika Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (0,5 tutup) per tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki

PANEN DAN PASCA PANEN

Panen dilakukan pada umur + 97 hari setelah bunga mekar, buah berbedak, dan pada jam 09.00 – 16.00 WIB dengan menyisakan tangkai buah sekitar 0,5 – 1 cm.
Itulah yang dapat kami sampaikan mengenai teknik budidaya tanaman buah mangga, semoga bermanfaat.

Tips MenANAM pohON bUAH mAnggA


Tips Menanam Pohon Buah Mangga

tips tanam pohon buah manggaTips menanam pohon buah mangga Pada postingan ini bibithijau.blogspot.com ingin memberikan sedikit tips menanam pohon buah mangga yang dapat ditanam di sekitar rumah ataupun di pekarangan rumah. Siapa yang tidak kenal dengan buah mangga ...sebagai salah satu jenis pohon buah yang paling banyak diminati masyarakat indonesia. Sebenarnya sangat mudah untuk menanam bibit pohon buah mangga karena pohon buah mangga ini bukanlah pohon buah yang sensitif. Sangat mudah ditanam namun lumayan lama untuk menghasilkan buah harus sedikit sabar ya! Langkah pertama sebelum anda bercocok pohon buah mangga tentunya harus mempunyai bibit pohon buah mangga terlebih dahulu. Baiklah langsung saja dibawah ini beberapa tips menanam pohon buah mangga dengan teknik sederhana.

Teknik Penanaman

  • Ukur luas tanah anda, maksudnya agar bisa disessuaikan berapa bibit pohon buah mangga yang akan ditanam Untuk jarak tanaman pohon mangga bagusnya mempunyai jarak renggang 5-10 meter, dengan teknik diagonal atau disejejarkan bisa juga dengan bentuk segi tiga sama sisi.
  • Gali tanah ukuran Lebar dan Tinggi sekitar 50-100cm (L.100 cm T.100 cm direkomendasikan)
  • Bakar lubang hasil galian bisa menggunakan memasukan jerami atau sampah kering ke dalam lubang kemudian bakar. atau lebih bagus lubang hasil galian dibiarkan 1-2 minggu terbuka dan terkena
    sinar matahari.
  • Tanah hasil galian di campur dengan gabah atau dedak dan ditambah dengan pupuk kandang
  • Siapkan bibit tanaman mangga
  • Buka dan keluarkan dari polybag 
  • Masukan tanah hasil campuran ke dalam lubang
  • Jika sudah mencapai ketinggian sepertiga masukan bibit ke dalam lubang kemudian masukan tanah sisa hasil galian
  • Mangga hasil okulasi biasanya terdapat mata okulasi. jangan sampai batas okulasi tertanam atau tertimbun tanah. Penanaman selesai.

Perawatan

Setelah pohon mangga di tanam lakukan penyiraman minimal 1-2 setiap hari. Lakukan pembersihan lahan di sekitar pohon dari gangguan rumput dan hama lainnya. Setelah 2 bulan lakukan pemupukan menggunakan pupuk organik/kandang bisa juga dengan pupuk anorganik seperti NPK, KCL, atau ZA pesan terakhir cintailah pepohonan hijau dan buah buahan sehingga kan tumbuh subur makmur